Ingin tahu apa itu perawat lansia di Jepang dan bagaimana peluang kerjanya? Profesi ini semakin banyak diminati oleh pencari kerja asal Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri, khususnya Jepang. Selain gaji yang menarik, Jepang juga sangat membutuhkan tenaga kerja asing di bidang caregiver atau kaigo (介護) karena populasi lansia yang terus meningkat.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian perawat lansia di Jepang, tugas sehari-hari, persyaratan, dan bagaimana cara mempersiapkan diri melalui LPK atau pelatihan kerja.
Apa Itu Perawat Lansia di Jepang?
Perawat lansia di Jepang, atau sering disebut careworker atau kaigofukushishi, adalah tenaga profesional yang merawat dan membantu kehidupan sehari-hari para lansia di fasilitas perawatan atau rumah pribadi. Berbeda dengan perawat medis, profesi ini lebih fokus pada aktivitas harian lansia seperti makan, mandi, berpakaian, serta memberikan dukungan emosional.
Istilah Jepang: Kaigo (介 護)
Dalam bahasa Jepang, “kaigo” berarti merawat seseorang yang membutuhkan bantuan, khususnya para manula (manusia usia lanjut). Profesi ini sangat dihargai di Jepang karena dianggap sebagai pekerjaan yang mulia dan penuh empati.
Mengapa Jepang Membutuhkan Banyak Perawat Lansia?
Tingginya Populasi Lansia
Jepang adalah negara dengan salah satu tingkat penuaan penduduk tertinggi di dunia. Lebih dari 28% penduduknya berusia di atas 65 tahun. Akibatnya, Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja di bidang keperawatan lansia.
Peluang untuk Tenaga Kerja Asing
Karena kekurangan tenaga lokal, pemerintah Jepang membuka peluang bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, melalui program-program resmi seperti:
- EPA (Economic Partnership Agreement)
- Specified Skilled Worker (SSW) / Tokutei Ginou
Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Lansia di Jepang
Tugas seorang perawat lansia di Jepang meliputi:
1. Membantu Aktivitas Harian Lansia
Seperti membantu mandi, berpakaian, menyuapi makanan, atau menemani berjalan.
2. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Pasien
Termasuk mengganti pakaian, menjaga kebersihan lingkungan, dan mencatat kondisi harian lansia.
3. Dukungan Psikologis
Memberikan perhatian, percakapan ringan, serta menjaga semangat hidup lansia.
4. Koordinasi dengan Tim Medis
Berkomunikasi dengan perawat medis atau dokter jika ada perubahan kondisi kesehatan pasien.
Syarat Menjadi Perawat Lansia di Jepang
1. Pendidikan dan Usia
Biasanya minimal lulusan SMA/sederajat, usia 18–35 tahun.
2. Kemampuan Bahasa Jepang
Minimal lulus JLPT N4 atau JFT Basic A2. Bahasa sangat penting dalam pekerjaan ini.
3. Pelatihan atau Sertifikasi
Mengikuti pelatihan dari LPK atau lembaga resmi yang menyiapkan skill dasar keperawatan dan bahasa, seperti di LPK Yorisoi Cendekia Insan Atama (YCIA) Jogja. LPK YCIA Jogja berfokus pada pelatihan bahasa Jepang dan pelatihan keterampilan kerja.
Peran LPK Yorisoi Cendekia Insan Atama (YCIA) Jogja dalam Mempersiapkan Calon Careworker
LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) YCIA memiliki peran penting dalam:
- Memberikan pelatihan bahasa Jepang
- Memberikan pelatihan dasar caregiving (perawat lansia)
- Menyediakan informasi program kerja ke Jepang (SSW/EPA)
- Mempersiapkan peserta untuk wawancara dan tes resmi
Jika Anda tertarik bekerja sebagai perawat lansia di Jepang, mendaftar di LPK terpercaya adalah langkah awal yang tepat.
Kesimpulan
Apa itu perawat lansia di Jepang?
Profesi ini adalah karier yang menjanjikan dan bermakna, terutama bagi Anda yang ingin bekerja di luar negeri dengan tujuan menjadi perawat lansia. Jepang sangat terbuka terhadap tenaga kerja asing di bidang ini, dan melalui pelatihan yang tepat, Anda bisa menjadi bagian dari solusi atas krisis populasi lansia di sana.
Jika Anda tertarik mengikuti pelatihan perawat lansia ke Jepang, hubungi LPK Yorisoi Cendekia Insan Atama (YCIA) Jogja sekarang untuk informasi program terbaru dan pendaftaran!
Hubungi:
What’sApp: (+62)882007574666
Gmail: lpkyciajogja@gmail.com